TELKOM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom
adalah perusahaan informasi dan komunikasi
serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim
sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom merupakan salah satu BUMN
yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia
(52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam
Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak
perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Sebagai bagian dari implementasi
transformasi bisnis Perusahaan menjadi penyelenggara layanan TIME, Telkom telah
melakukan penataan organisasi untuk memastikan sustainable competitive
growth.
Pada “tahun 2011”, Telkom telah
melakukan penyesuaian tugas dan fungsi pada beberapa unit strategis yaitu:
- Mengubah nama Direktorat IT, Solution & Supply menjadi Direktorat IT, Solution & Strategic Portfolio menyusul penambahan fungsi Strategic Investment & Corporate Planning yang merupakan implikasi dari diintegrasikannya unit Strategic Investment & Corporate Planning ke dalam direktorat tersebut untuk mengkondisikan penyelarasan proses corporate planning & strategic investment. Kemudian agar lebih fokus pada pengelolaan IT, Service serta Strategic Planning & Strategic Portfolio, terdapat pengalihan beberapa fungsi dari direktorat ini kepada direktorat lain, yaitu pengalihan fungsi supply management yang terdiri dari supply planning & control serta supply center kepada Direktorat Compliance & Risk Management. Pengalihan fungsi ini membantu Direktorat IT, Solution & Strategic Portfolio untuk fokus pada pelaksanaan fungsinya.
- Penambahan fungsi supply management pada Direktorat Compliance & Risk Management dilakukan dengan tujuan untuk menyelaraskan proses supply management dengan proses compliance dan perimbangan beban kerja direktorat.
- Perubahan struktur organisasi Internal Audit yang diselaraskan dengan kebutuhan proses audit secara komprehensif (end to end).
- Penggabungan Departemen Corporate Communication dan Departemen Corporate Affair untuk memastikan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.
Bagan Struktur Organisasi Telkom
Berikut ini adalah struktur
organisasi Telkom yang berlaku selama tahun 2011:
|
|
Nama
Direktorat
|
Fungsi dan Wewenang
|
Direktorat Keuangan
|
Fokus pada
pengelolaan keuangan Perusahaan serta mengendalikan operasi keuangan secara
terpusat melalui unit Finance, Billing & Collection Center.
|
Direktorat Human
Capital & General Affair
|
Fokus pada manajemen
SDM Perusahaan serta penyelenggaraan operasional SDM secara terpusat melalui
unit Human Resources Center, serta pengendalian operasi unit: Learning
Center, HR Assessment Center, Management Consulting Center dan Community
Development Center.
|
Direktorat Network
& Solution
|
Fokus pada
pengelolaan Infrastructure Planning & Development, Network
Operation Policy, dan pengendalian operasional infrastruktur melalui
Divisi Infrastruktur Telekomunikasi, Divisi Access, dan Maintenance Service
Center.
|
Direktorat Konsumer
|
Fokus dalam
pengelolaan bisnis segmen konsumer serta pengendalian operasi Divisi Consumer
Services Barat dan Divisi Consumer Services Timur serta Divisi Telkom Flexi.
|
Direktorat Enterprise
& Wholesale
|
Fokus pada
pengelolaan bisnis segmen Enterprise & Wholesale serta
pengelolaan Divisi Enterprise Service, Divisi Business Service dan Divisi
Carrier & Interconnection Service.
|
Direktorat Compliance
& Risk Management
|
Fokus pada
pengelolaan fungsi Risk Management, Legal dan Compliance,
Business Effectiveness, Security & Safety, dan
Supply Planning & Control, serta pengendalian operasi unit Supply
Center.
|
Direktorat IT,
Solution & Strategic Portfolio (IT, SSP)
|
Fokus pada
pengelolaan IT Strategy & Policy, Service Strategy & Tariff,
dan pengelolaan fungsi Strategic Investment & Corporate Planning,
serta pengendalian operasi unit-unit: Divisi Multimedia, Information System
Center serta R&D Center.
|
Struktur Organisasi Perusahaan
Telkom telah mencanangkan
sebuah grand strategy menuju sustainable competitive
growth, dengan sasaran sebagai berikut:
1.
Pertumbuhan
organik yang akan dicapai dengan penguatan bisnis inti melalui fokus pada
strategi segmentasi pelanggan yaitu layanan konsumer, layanan enterprise,
dan layanan wholesale dan internasional, yang didukung oleh 10
juta sambungan POTS dan 5 juta sambungan Speedy.
2.
Pertumbuhan
inorganik yang akan dicapai melalui strategi relateddiversification berupa
pengembangan bisnis baru, pengelolaan portofolio strategis, serta membangun
sinergi antara kami dan entitas anak kami.
Dalam rangka implementasi yang
efektif dari strategi-strategi tersebut di atas, dipandang perlu adanya
beberapa hal sebagai berikut:
1.
Direktur
yang fokus menangani segmen layanan wholesale dan
internasional
2.
Direktur
yang fokus menangani pengembangan portofolio bisnis.
3.
Mekanisme
atau model parenting yang mampu membangun sinergi antara
Entitas Anak dengan Induk Perusahaan maupun antar-Entitas Anak.
Untuk itu, pada tahun 2012 Telkom
telah melakukan beberapa perubahan menyangkut pembagian tugas dan wewenang
Direksi, sebagai berikut:
1.
Mengalihkan
tugas dan wewenang penanganan bisnis di segmenwholesale dan
internasional, dari semula di bawah Direktur Enterprise & Wholesale (“EWS”)
menjadi di bawah Direktur Compliance & Risk Management (“CRM”). Dengan
demikian Direktur EWS dapat lebih fokus pada pengembangan segmen bisnis enterprise.
2.
Menambah
tugas dan wewenang Direktur CRM untuk menangani segmen bisnis wholesale dan
internasional, selain tugas dan wewenangnya sebagai Direktur CRM.
3.
Menyesuaikan
tugas dan wewenang Direktur IT, Solution & Strategic Portfolio (“ITSSP”)
agar lebih fokus pada upaya inovasi dan pengembangan portofolio bisnis, dengan
mengalihkan sebagian aktivitas Direktorat ITSSP, khususnya yang terkait dengan
pengelolaan dan pendayagunaan IT dan tarif, menjadi di bawah Direktorat Network
& Solution (“NWS”).
4.
Menambah
tugas dan wewenang Direktur NWS untuk menangani pengelolaan dan pendayagunaan
IT serta service operation & management, untuk mendukung upaya
pengembangan bisnis yang sudah berjalan (established).
Selain itu, untuk membangun sinergi
yang lebih efektif di lingkungan Telkom Group, Kami membentuk struktur Dewan
Eksekutif beranggotakan empat Direktur Utama dari Entitas Anak. Dewan Eksekutif
menjalankan tugas advisory terkait dengan formulasi strategi,
perencanaan, penetapan kebijakan serta pemantauan kinerja, untuk masing-masing
lini bisnis yaitu bisnis seluler, bisnis internasional, bisnis IME dan bisnis
menara telekomunikasi.
Tata Kelola Perusahaan
Telkom berkomitmen bagi terwujudnya
learning organization, dengan memproyeksikan organisasi menjadi knowledge
based enterprise melalui peningkatan kompetensi yang mendukung kebutuhan
bisnis perusahaan agar terbentuk center of excellent human capital di industri
TIMES yang dapat mendukung peningkatan performansi bisnis dan implementasi
budaya baru.
Karyawan yang kompeten akan meng-create
bisnis melalui proses blendedlearning yaitu pengikatan sumber-sumber daya
pada proses learning dengan pembelajar, sehingga dapat menciptakan suatu
organisasi pembelajar (learning organization). Kami akan memiliki
kemampuan dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi dan memanfaatkan
perubahan tersebut menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan kapasitas dan
nilai perusahaan sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan dan
keberlanjutan dalam jangka panjang. Hal ini tidak lain adalah sebagai
wujud nyata pengelolaan GCG untuk mengantarkan kelangsungan pertumbuhan
usaha dan eksistensi kami ke masa mendatang.(GCG dalam konteks perspektif
organisasi pembelajaran)
Tahun 2013 merupakan tahun penguatan
GCG di seluruh group usaha yang dimaksudkan agar penerapan
GCG senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis
dan perubahan industri saat ini yang tengah berlangsung
yang kami sikapi berupa transformasi portfolio bisnis dan
transformasi organisasi Komitmen penerapan GCG dalam organisasi
mencerminkan keyakinan bahwa GCG merupakan kunci sukses pencapaian
kinerja usaha yang efektif, efisien dan berkelanjutan yang
sangat diperlukan dalam memenangkan persaingan sehingga
perusahaan dapat memenuhi kewajibannya secara baik kepada
pemegang saham, pelanggan, karyawan, mitra bisnis, masyarakat serta
pemangku kepentingan lainnya.
Mengingat saham Telkom tercatat dan
diperdagangkan di BEI dan NYSE, maka penerapan GCG selain didasarkan
atas ketentuan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Perseroan
dan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia
yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”)
di Indonesia juga secara fundamental dituntut untuk mengelola
praktik GCG yang efektif agar mematuhi ketentuan yang dimuat
dalam Sarbanes Oxley Act tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan US
SEC lainnya.
Peraturan dan ketentuan dalam SOA
yang relevan di antaranya adalah (i) SOA Seksi 404 yang
mensyaratkan manajemen bertanggung jawab atas dilakukannya
dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan
keuangan(Internal Control over Financial Reporting/“ICOFR”) yang
memadai sehingga memastikan keandalan pelaporan keuangan dan
persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan PSAK
dan/atau IFRS dan (ii) SOA Seksi 302 yang menghendaki tanggung
jawab dari pihak manajemen terhadap pembuatan, pemeliharaan
dan evaluasi terhadap efektivitas prosedur dan
pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi
yang diungkapkan dalam laporan dengan ketentuan Exchange Act dan
telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu
yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan
kepada manajemen, termasuk Direktur Utama dan Direktur
Keuangan, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait
dengan pengungkapan yang diperlukan.
Terkait dengan independensi
audit, maka Telkom mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang
berlaku di OJK dan US SEC mengenai independensi anggota
Komite Audit. Seiring dengan transformasi portfolio bisnis TIMES
yang kami kelola, maka penerapan GCG terus dikuatkan dan
dikembangkan dalam sebuah kerangka tata kelola group usaha.
Kesungguhan membangun tata kelola group diawali dengan penguatan komitmen
manajemen oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi berupa pernyataan
dan penandatanganan Pakta Integritas sebagai bukti
kesungguhan penerapan GCG.
Tahun 2013 merupakan tahun penguatan
GCG di seluruh group usaha yang dimaksudkan agar penerapan GCG
senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis dan perubahan
industri saat ini yang tengah berlangsung yang Telkom sikapi berupa
transformasi portfolio bisnis dan transformasi organisasi. Penguatan
GCG Telkom Group dibangun dan dikembangkan penerapannya di seluruh
group usaha agar tercipta praktik bisnis yang beretika (GCG as
ethics), bermartabat, dan terbukti prinsip GCG dilaksanakan sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas seharihari bekerja
dengan fokus pada manusia dan sistem.
Dalam implementasi GCG, Telkom
berupaya untuk memastikan terciptanya fase perusahaan yang terkelola
dengan baik (Good Governed Company - GGC). Pada tahap ini, Telkom
tidak hanya mampu mengelola risiko dengan baik, namun juga
memiliki kemampuan dalam merespon berbagai perubahan yang
terjadi dan memanfaatkan perubahan tersebut menjadi sesuatu
yang dapat meingkatkan kapasitas dan nilai perusahaan, sehingga
dapat mendukung pencapaian tujuan dan keberlanjutan perusahaan dalam
jangka panjang. (GCG dalam perspektif organisasi pembelajaran).
MANAJEMEN RISIKO
- Sistem Manajemen Risiko
Sejak 2006, kami telah menerapkan manajemen risiko mengacu kepada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Management. Dalam penerapannya, manajemen risiko adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG dan pengendalian internal di perusahaan.
Visi Perusahaan terkait dengan penerapan manajemen risiko adalah: “Menjadikan pengelolaan risiko sebagai BUDAYA YANG MELEKAT dalam pelaksanaan proses bisnis dan operasional”. Untuk itu, sejak tahun 2008 kami telah membangun dan mengembangkan: - Aspek Struktural meliputi pengembangan visi manajemen risiko, misi, komitmen, tone at the top, lingkungan internal yang kondusif, kebijakan, pengembangan kompetensi, IT tools dan kesisteman.
- Aspek Operasional meliputi penentuan Risk Acceptance Criteria, pelaksanaan Risk Assessment dan pengembangan manajemen risiko untuk fungsi spesifik.
- Aspek Perawatan meliputi monitoring implementasi manajemen risiko, pelaporan berkala (risk reporting), menjaga pengembangan kompetensi yang berkelanjutan.
- Serta melakukan review melalui Risk Management Index, Survei Budaya Risiko maupun penilaian Tingkat Maturitas Implementasi.
Saat ini implementasi manajemen risiko telah
mencapai tingkatan dimana manajemen risiko telah diintegrasikan di seluruh
entitas Perusahaan. Ke depan kami telah menyusun road map pengembangan Entity
Risk Management sebagai berikut:
- 2013 : peningkatan ERM Maturity Level pada initial Stage Quantified Level.
- 2014 : peningkatan ERM Maturity Level pada intermediate Stage Quantified Level.
- 2015 : peningkatan ERM Maturity Levelpada advanced stage Quantified Level.
- 2016 : peningkatan ERM Maturity Level masuk ke Optimized Level.
- Evaluasi atas Efektivitas Sistem
Manajemen Risiko
Evaluasi atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko dilakukan secara berkala meliputi aktivitas: - Review dan monitoring implementasi manajemen risiko unit secara berkala setiap tiga bulan.
- Penyusunan Laporan Analisa Risiko dan Kepatuhan secara berkala setiap tiga bulan.
- Rapat pembahasan terkait risiko di tingkat Direksi maupun Dewan Komisaris.
- Melakukan pengukuran implementasi budaya risiko melalui survey kepada sejumlah responden.
- Melakukan pengukuran tingkat kematangan implementasi manajemen risiko (ERM Maturity Level).
- Risiko-Risko yang Dihadapi
Perusahaan
Risiko-risiko yang kami dapat dilihat pada bagian “Tinjauan Bisnis” – Faktor-Faktor Risiko”, meliputi: - Risiko terkait Indonesia antara lain terkait perubahan situasi politik, sosial, ekonomi makro, bencana alam dan sebagainya.
- Risiko terkait Perusahaan meliputi:
- Risiko operasi meliputi gangguan atas alat produksi, keamanan aset, potensi kebocoran pendapatan, perubahan teknologi, pengoperasian bisnis satelit, dan sebagainya.
- Risiko finansial meliputi perubahan suku bunga, perubahan nilai tukar rupiah, kesulitan pendanaan.
- Risiko legal & compliance meliputi beberapa masalah yang dihadapi Perusahaan.
- Risiko regulasi meliputi ketentuan regulasi yang harus dipatuhi oleh Perusahaan.
- Risiko kompetisi meliputi potensi peningkatan kompetisi di seluruh portofolio bisnis
- Upaya Pengelolaan Risiko
Untuk mengelola risiko-risiko tersebut, kami melakukan berbagai upaya antara lain Membangun dan mengembangkan aspek struktural, operasional dan perawatan atas implementasi manajemen risiko di seluruh entitas anak. - Peningkatan kualitas pengambilan keputusan berbasis risiko (six - eyes - principle).
- Pengembangan manajemen kelangsungan usaha (Business Continuity Management) dan Crisis Management.
- Pengembangan Revenue Assurance untuk proteksi kebocoran dan program anti fraud/anti kecurangan.
- Pengembangan Enterprise Security Governance untuk melindungi aset fisik dan non fisik (misalnya Information System Security dengan mengembangkan ISO 27000).
- Pengembangan Program Pengendalian Internal.
- Pengembangan Regulatory Management.
Layanan
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, data, dan Internet
- Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia
- Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
- TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up
- TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
- Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
- e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
- Solusi Enterprise - INFONET
- TELKOMLink DINAccess
- TELKOMLink VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
- TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
- TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
- e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).
Satelit
- TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
- TELKOMVSAT (VSAT)
Televisi berlangganan berbasis protokol internet
Pendapat :
PT Telkom adalah suatu perusahaan telekomunikasi terbesar di
Indonesia, terbukti dengan banyaknya konsumen yang menggunakan jasa ini.
Perusahaan ini sudah sering mengganti nama, mulai dari Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel) hingga akhirnya PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk (Persero). PT Telkom ini juga sudah berganti nama hingga berganti
logo, tetapi kejayaannya hingga kini belum terkalahkan, karena tentu saja di
Negara kita ini, kita membutuhkan jasa telekomunikasi dan jaringan yang ada
pada PT Telkom ini.
Dalam rangka implementasi yang
efektif dari strategi-strategi tersebut di atas, dipandang perlu adanya
beberapa hal sebagai berikut, yaitu direktur yang fokus menangani segmen
layanan wholesale dan internasional, direktur yang fokus
menangani pengembangan portofolio bisnis, mekanisme atau model parenting yang
mampu membangun sinergi antara Entitas Anak dengan Induk Perusahaan maupun
antar-Entitas Anak.
Selama
bertahun-tahun perusahaan ini Berjaya, tentu saja ada masalah dalam perusahaan
ini, contohnya
masalah terkait Indonesia antara lain terkait perubahan situasi politik,
sosial, ekonomi makro, bencana alam dan sebagainya, masalah dari dalam dan luar
perusahaan seperti complain terhadap banyaknya konsumen yang menggunakan jasa
ini, masalah salah paham antara pegawai satu dengan yang lain, masalah
ketidakcocokan antara pegawai yang satu dengan yang lain, dll.
Dalam berbagai masalah yang dihadapi oleh PT Telkom
ini tersendiri, pasti selalu ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya,
jika tidak, perusahaan ini tidak akan tetap berjaya hingga saat ini. Untuk
menyelesaikan masalah ini, dibutuhkan karyawan yang dapat bertanggung jawab
dalam perusahaan, dibutuhkan kerja sama antar pegawai, menyelesaikan masalah
secepatnya, agar tidak menumpuk masalah yang ada pada perusahaan ini.
Sekarang ini, semakin
banyak perusahaan perusahaan baru yang ingin mengalahkan PT Telkom ini, tetapi
Telkom tidak ingin kalah dalam persaingan antar perusahaan ini, maka dari itu
Telkom mengeluarkan inovasi berupa jaringan yang tetap stabil, murah, efisien,
kemudian Telkom membuat TV kabel untuk menarik konsumen agar tetap bertahan
pada perusahaan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar