Kelompok :
1.
Ardi
2.
Dody
3.
Gita
4.
Irving
5.
M. Rizal
SET INSTRUKSI
Set
instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di
mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa
mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti
sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya
digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
Sebuah
instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa
informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil
akan ditempatkan. Subyek umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand
berada (yaitu, alamat-alamatnya) disebut pengalamatan
Pada
beberapa mesin, semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada mesin-mesin
yang lain mungkin terdapat banyak panjang berbeda. Instruksi-instruksi mungkin
lebih pendek dari, memiliki panjang yang sama seperti, atau lebih panjang dari
panjang word. Membuat semua instruksi memiliki panjang yang sama lebih muda
dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering memboroskan ruang,
karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang seperti instruksi
yang paling panjang.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk
melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas
untuk menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan
digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan
bakar minyak atau tenaga alam.
Jadi, karakteristik-karakteristik
instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh
instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU
ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini
dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari
instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal
sebagai set instruksi CPU.
Di
dalam sebuah instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi:
- Operation code (op code)
- Source operand reference
- Result operand reference
- Next instruction preference
step by step eksekusi instruksi mesin
ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)
*
Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan.
*
Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan.
*
Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan.
*
Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi
berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai. Source dan result
operands dapat berupa salah satu diantara tiga jenis berikut ini:
- Main or Virtual Memory
- CPU Register
- I/O Device
DESAIN SET INSTRUKSI
Desain set
instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek,
diantaranya adalah:
- Kelengkapan set instruksi
- Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
- Kompatibilitas : – Source code compatibility – Object code Compatibility
Selain
ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
- Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya.
- Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
- Register: Banyaknya register yang dapat digunakan 4.Addressing: Mode pengalamatan untuk operand.
Jenis-Jenis Instruksi
Sebuah instuksi yang dapat
diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X = X+Y Pernyataan ini
menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke nilai
yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y
berkorespondensi dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set
instruksi mesin yang sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga
buah instruksi:
1. Muatkan sebuah register dengan
isi lokasi memori 513
2. Tambahkan isi lokasi memori ke
register
3. Simpan isi register di lokasi
memori 513
Suatu komputer harus memiliki set
instruksi yang memungkinkan pengguna untuk memformulasikan pengolahan data atau
dengan memperhatikan kemampuan pemrograman bahasa tingkat tinggi. Agar dapat
dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam bahasa program tingkat tinggi harus
diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set instruksi mesin harus dapat
mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat tinggi.
Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai
berikut:
- Pengolahan Data :
Instrusi-instruksi aritmatika dan logika
- Penyimpanan Data :
Instriksi-instruksi memori
- Perpindahan Data : Instruksi I/O
- Kontrol : Instruksi pemeriksaan
dan percabangan
Representasi
Instruksi
Di dalam computer,
instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini dibagi menjadi
beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan elemen-elemen yang
akan memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai bentuk instruksi.
Contoh yang sederhana ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian besar set
instruksi, dapat digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya
eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat
dalam CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat
mengeluarkan data dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan
singkatan-singkatan, yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi,
contohnya adalah:
1.
ADD Add (Menambahkan)
2.
SUB Substract (Pengurangan)
3.
MPY Multiply (Perkalian)
4.
DIV Divide (Pembagian0
5.
LOAD Muatkan data data dari memori
6.
STOR Simpan data ke memori
Operand-operand juga
direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti tambahkan
niali yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y
berkaitan dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register
tertentu. Perlu dicatat bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan
terhadap alamatnya.
Sehingga adalah mungkin
untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. Setiap opcode
simbolik memiliki representasi biner yang tetap, dan pemrograman dapat
menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat
memulainya dengan definisi-definisi:
X=523
Y=514
dan seterusnya. Sebuah
program yang sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian mengkonversiakn
opcode dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi
mesin biner.
Tipe-tipe Operand
Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat digunakan untuk melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C berbentuk simbol bukan berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa pemrograman lain. Simbol yang digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita seperti =,,* dan sebagainya.
Tipe-tipe operand diantaranya :
1. Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
2. Numbers :
- Integer or fixed point
- Floating point
- Decimal (BCD)
3. Characters :
- ASCII
- EBCDIC
4. Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1
Jenis-jenis operator adalah sebagai berikut :
1. Operator Aritmetika
Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi).
2. Operator relational
Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama).
3. Operator Logik
Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not).
Tipe-tipe
Operasi
Dalam perancangan arsitektur komputer, jumlah kode operasi akan sangat berbeda untuk masing-masing komputer, tetapi terdapat kemiripan dalam jenis operasinya.
Jenis operasi komputer
-Transfer data – konversi
1. Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
2. Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
3. Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
4. Menetapkan mode pengalamatan.
1. Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
2. Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
3. Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
4. Menetapkan mode pengalamatan.
-Aritmatika – input/output
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1. Transfer data sebelum atau sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.
1. Transfer data sebelum atau sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.
-Logika – kontrol sistem dan transfer kontrol
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan
konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
Pengalamatan
Program biasanya ditulis dalam bahasa tingkat tinggi, yang memunkinkan program untuk menggunakan konstanta, variable local dan global, pointer, dan array. Pada saat mentranslasi program bahsa tingkat tinggi menjadi bahsa assembly, compiler harus mampu mengimplimentasi konstruksi ini menggunakan fasilitas yang disediakan dalam set instruksi computer dimana program akan dijalankan. cara yang berbeda dalam menentukan lokasi suatu operand ditetapkan dalam suatu instruksi yang disebut sebagai mode pengalamatan.
Teknik Pengalamatan
Untuk menyimpan data ke dalam memori komputer, tentu memori
tersebut diberi identitas (yang disebut dengan alamat/ address) agar ketika
data tersebut diperlukan kembali, komputer bisa mendapatkannya sesuai dengan
data yang pernah diletakkan di sana.
Teknik pengalamatan ini hampir sudah tidak diperlukan lagi oleh pemakai komputer saat ini karena hampir seluruh software yang beredar di pasaran tidak mengharuskan si pemakai menentukan di alamat mana datanya akan disimpan (semua sudah otomatis dilakukan oleh si software).
Jadi, yang kita pelajari adalah bagaimana kira-kira si software tersebut melakukan teknik pengalamatannya, sehingga data yang sudah kita berikan dapat disimpan di alamat memori tertentu dan dapat diambil kembali dengan tepat.
Ada tiga teknik dasar untuk pengalamatan, yakni
· Pemetaan langsung (direct mapping) yang terdiri dari dua
cara yakni Pengalamatan Mutlak (absolute addressing) dan Pengalamatan relatif
(relative addressing),
· Pencarian Tabel (directory look-up),
dan
· Kalkulasi (calculating)
Pemetaan
Langsung
Teknik ini dapat dijuluki dengan device
dependent (tergantung pada peralatan rekamnya), artinya, kita tidak dapat
begitu saja meng-copy data berkas ini ke komputer lainnya, karena mungkin saja
di komputer lainnya itu menggunakan alat rekam yang berbeda spesifikasinya.
Teknik
ini juga dapat dijuluki dengan address space dependent (tergantung pada
alamat-alamat yang masih kosong), artinya, kita tidak dapat begitu saja
meng-copy data berkas ini ke komputer lainnya, karena mungkin saja di komputer
lainnya itu alamat-alamat yang dibutuhkan sudah tidak tersedia lagi.
Teknik
Pencarian Tabel
Teknik ini dilakukan dengan cara,
mengambil seluruh kunci atribut dan alamat memori yang ada dan dimasukkan ke
dalam tabel tersendiri. Jadi tabel itu (misal disebut dengan tabel INDEX) hanya
berisi kunci atribut (misalkan NIM) yang telah disorting (diurut) dan alamat
memorinya.
Pencarian yang dilakukan di tabel INDEX
akan lebih cepat dilakukan dengan teknik pencarian melalui binary search
(dibagi dua-dua, ada di mata kuliah Struktur dan Organisasi Data 2 kelak)
ketimbang dilakukan secara sequential.
Nilai
key field (kunci atribut) bersifat address space independent (tidak terpengaruh
terhadap perubahan organisasi file-nya), yang berubah hanyalah alamat yang ada
di INDEX-nya.
Teknik Kalkulasi Alamat
Perhitungan (kalkulasi) terhadap nilai kunci atribut untuk
mendapatkan nilai suatu alamat disebut dengan fungsi hash.
Bisa
juga fungsi hash digabungkan dengan teknik pencarian seperti tabel di atas,
tetapi akan menjadi lebih lama pengerjaannya dibanding hanya dengan satu jenis
saja (fungsi hash saja atau pencarian tabel saja).
Jumlah
Alamat
Salah satu cara
tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan memakai jumlah
alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi aritmatika dan
logika memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual, seluruh
operasi eritmatika dan logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner
(dua operand). Dengan demikian, memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan
operand. Hasil sebuah operasi akan memerlukan alamat ketiga.
Dengan demikian,
instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand, sebuah
hasil operasi, dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU
merupakan variasi satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi
berikutnya merupakan implisit (diperoleh dari pencacah program). Format tiga
alamat tidak umum digunakan, karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan
bentuk instruksi yang lebih relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan
tiga alamat. Sedangkan bentuk dua alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan
tetapi menimbulkan kesulitan. Instruksi yang lebih sederhana adalah instruksi
satu alamat. Agar alamat ini dapat berfungsi, alamat perlu diimplisitkan.
Contoh penggunaan instruksi
dengan alamat 1, 2 dan 3 untuk menyelesaikan operasi hitungan:
Y = (A - B) : (C + D * E)
Contoh instruksi 2 dan 3 alamat
Y = (A - B) : (C + D * E)
Contoh instruksi 2 dan 3 alamat
Instruksi 3 alamat
Instruksi Komentar
SUB Y, A, B Y =A — EI
MF'Y T, D, E T= D >< E
ADD T, T, C T=T + C
DIV Y, Y, T Y= Y + T
Instruksi 2 alamat
Instruksi Komentar
MOVE Y, A Y = A
SUB Y, B Y = Y - B
MOVE T, D T = D
MPY T, E T = T E
ADD T, C T = T + C
DIV Y, T Y = Y + T
Contoh instruksi 1 alamat
Instruksi Komentar
LOAD D AC =D
MPY E AC = AC E
ADD C AC= AC + C
STOP Y Y = AC
LOAD A AC = A
SUB B AC = AC - B
DN Y AC =AC + Y
STOP Y Y= AC
Instruksi Komentar
SUB Y, A, B Y =A — EI
MF'Y T, D, E T= D >< E
ADD T, T, C T=T + C
DIV Y, Y, T Y= Y + T
Instruksi 2 alamat
Instruksi Komentar
MOVE Y, A Y = A
SUB Y, B Y = Y - B
MOVE T, D T = D
MPY T, E T = T E
ADD T, C T = T + C
DIV Y, T Y = Y + T
Contoh instruksi 1 alamat
Instruksi Komentar
LOAD D AC =D
MPY E AC = AC E
ADD C AC= AC + C
STOP Y Y = AC
LOAD A AC = A
SUB B AC = AC - B
DN Y AC =AC + Y
STOP Y Y= AC
Instruksi Keterangan isi stack
PUSH B B
PUSH A B.A
SUB A-B (A-B)
PUSH E (A·B).E
PUSH D (A-B).E.D
MUL D*E (A-B).(D*E)
PUSH C [A-B).(D*E).C
ADD C+(D*E) (A-B).(C+D*E)
DIV {A-B)/(C+(D*E)} (A-B)/(C+(D"E}}
Spesifikasi instruksi 3 alamat
PUSH B B
PUSH A B.A
SUB A-B (A-B)
PUSH E (A·B).E
PUSH D (A-B).E.D
MUL D*E (A-B).(D*E)
PUSH C [A-B).(D*E).C
ADD C+(D*E) (A-B).(C+D*E)
DIV {A-B)/(C+(D*E)} (A-B)/(C+(D"E}}
Spesifikasi instruksi 3 alamat
-Simbolik: a = b + c
-Format alamat: hasil, operand1, operand2
-Digunakan dalam arsitektur MIPS
Spesifikasi instruksi 2 alamat
-Simbolik: a = a + b
-Satu alamat diisi operand terlebih dahulu kemudian digunakan untuk menyimpan hasilnya.
-Tidak memerlukan instruksi yang panjang.
-Jumlah instruksi per program akan lebih banyak dari 3 alamat.
-Diperlukan penyimpanan sementara untuk menyimpan hasil.
Spesifikasi instruksi 1 alamat
-Memerlukan alamat implisit untuk operasi.
-Menggunakan register accumulator (AC) dan digunakan pada mesin lama..
Spesifikasi instruksi 0 alamat
-Seluruh alamat yang digunakan adalah implisit.
-Digunakan pada organisasi memori, terutama operasi stack.
-Format alamat: hasil, operand1, operand2
-Digunakan dalam arsitektur MIPS
Spesifikasi instruksi 2 alamat
-Simbolik: a = a + b
-Satu alamat diisi operand terlebih dahulu kemudian digunakan untuk menyimpan hasilnya.
-Tidak memerlukan instruksi yang panjang.
-Jumlah instruksi per program akan lebih banyak dari 3 alamat.
-Diperlukan penyimpanan sementara untuk menyimpan hasil.
Spesifikasi instruksi 1 alamat
-Memerlukan alamat implisit untuk operasi.
-Menggunakan register accumulator (AC) dan digunakan pada mesin lama..
Spesifikasi instruksi 0 alamat
-Seluruh alamat yang digunakan adalah implisit.
-Digunakan pada organisasi memori, terutama operasi stack.
FORMAT INSTRUKSI
* Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format).
OPCODE OPERAND REFERENCE OPERAND REFERENCE JENIS-JENIS OPERAND
* Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
* Numbers : – Integer or fixed point – Floating point – Decimal (BCD)
* Characters : – ASCII – EBCDIC
* Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1
JENIS INSTRUKSI
* Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions
* Data storage: Memory instructions
* Data Movement: I/O instructions
* Control: Test and branch instructions
TRANSFER DATA
* Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
* Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
* Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
* Menetapkan mode pengalamatan.
* Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :
a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Apabila memori dilibatkan :
1. Menetapkan alamat memori.
2. Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
3. Mengawali pembacaan / penulisan memori
Operasi set instruksi untuk transfer data :
* MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
* STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
* LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
* EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
* CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
* SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
* PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
* POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber
ARITHMETIC
Tindakan
CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
- Transfer data sebelum atau sesudah.
- Melakukan fungsi dalam ALU.
- Menset kode-kode kondisi dan flag.
Operasi
set instruksi untuk arithmetic :
1. ADD : penjumlahan 5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT : pengurangan 6. NEGATIVE
3. MULTIPLY : perkalian 7. DECREMENT
4. DIVIDE : pembagian 8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. LOGICAL
1. ADD : penjumlahan 5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT : pengurangan 6. NEGATIVE
3. MULTIPLY : perkalian 7. DECREMENT
4. DIVIDE : pembagian 8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. LOGICAL
* Tindakan
CPU sama dengan arithmetic
* Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
* Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
CONVERSI
Tindakan
CPU sama dengan arithmetic dan logical.
* Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
* Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
* Operasi set instruksi untuk conversi :
1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
* Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
* Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
* Operasi set instruksi untuk conversi :
1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
INPUT / OUPUT
* Tindakan
CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
* Operasi set instruksi Input / Ouput :
1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER CONTROL
* Tindakan
CPU untuk transfer control : Mengupdate program counter untuk subrutin , call /
return.
* Operasi set instruksi untuk transfer control :
1. JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
2. JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
3. JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
4. RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
5. EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
6. SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
7. SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
8. HALT : menghentikan eksekusi program.
9. WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi
10. NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
CONTROL SYSTEM
* Hanya
dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau
sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya
digunakan dalam sistem operasi. * Contoh : membaca atau mengubah register
kontrol.
VIDEO SET INSTRUKSI
klik link :
https://www.youtube.com/watch?v=8rt54zYtKUk
KESIMPULAN KELOMPOK :
klik link :
https://www.youtube.com/watch?v=8rt54zYtKUk
KESIMPULAN KELOMPOK :
Set instruksi adalah sekumpulan
lengkap instruksi yang dapat di mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering
juga disebut sebagai bahasa mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk
biner kemudian dimengerti sebagai bahasa assembly.
Operasi dari CPU ditentukan oleh
instruksi instruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering
disebut sebagai instruksi mesin (Machine Instruction) atau yang dieksekusi
membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Sedangkan kumpulan
fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut Set Instruksi. Instruksi-instruksi mesin harus mampu mengolah data
sebagai implementasi keinginan-keinginan kita.
Kumpulan
unik set instruksi, yang dapat digolongkan dalam jenis-jenisnya, yaitu:
-Pengolahan data (data processing)
Meliputi operasi-operasi aritmatika dan logika.
-Perpindahan data (data movement)
Instruksi
perpindahan data antar register maupun modul I/O.
-Penyimpanan data (data storage)
Instruksi-instruksi
penyimpanan ke memori.
-Kontrol aliran program (program flow
control)
Instruksi
pengontrolan operasi dan percabangan.
REFERENSI :
http://harnowicaksono.blogspot.com/2013/11/karakteristik-instruksi-mesin.html
http://myant2526.blogspot.com/2010/04/set-instruksi-tujuan-memahami.html
http://iketutsuastika.wordpress.com/2010/10/25/set-instruksi/
http://ekofitriyanto.wordpress.com/2013/10/30/177/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar