TUGAS KELOMPOK TEORI ORGANISASI UMUM
2
1.
ALIA
MUTIA MAYANDA (10113684)
2.
DINAR
AYU LESTARI (12113541)
3.
GITA
DWI SARASWATI (13113751)
4.
LUPTIA
MEY USANI (15113069)
5.
MEILIANTI
ANDRIYANI (15113413)
6.
PUSPITA
KUSUMANINGRUM (16113967)
7.
RATIH
WULANDA RINI (17113304)
8.
THAZZA
NABILLA (18113863)
KELAS : 2KA04
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang organisasi tepat waktu. Makalah ini kami buat sebagai tugas kelompok
mata kuliah teori organisasi umum 2. Di dalam makalah ini membahas tentang
organisasi di dalam kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Makalah ini
menjelaskan fungsi BEM sendiri sebagai organisasi di dalam kampus dan juga
menjelaskan struktur yang ada di dalam BEM itu sendiri.
Kami
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima
dengan senang hati atas kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya dapat
lebih baik lagi. Untuk itu kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca.
Depok, 22 April 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perguruan tinggi atau kampus pada dasarnya hanya
memberikan ilmu dalam bidang akademik saja pada mahasiswa. Sehingga mahasiswa
hanya dapat unggul dalam bidang akademik. Disini mahasiswa perlu mendapatkan
pembelajaran di luar dari akademik. Seperti kedisiplinan, pertanggung jawaban,
jiwa social hingga bekerjasama dalam satu team. Hal-hal tersebut bertujuan agar
mahasiswa mampu bersosialisasi,berkomunikasi dengan baikdengan masyarakat dalam
dunia kerja nantinya.hal itu bisa di dapatkan dengan mengikuti organisasi
mahasiwa.
Organisasi mahasiswa merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan kampus yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas dan kegiatan
mahasiswa pada perguruan tinggi. Organisasi memiliki peran yang sangat penting
untuk mahasiswa dan peguruan tinggi tersebut. Di dalam organisasi terdapat
struktur kepengurusan untuk mencapai visi dan misi organisasi tersebut.
Salah satu organisasi mahasiswa pada perguruan tinggi
adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). BEM berfungsi untuk menjadikan
mahasiswa menjadi lebih berkontribusi dan bermanfaat terhadap kampusnya guna
mencapai kepentingan mahasiswa. Sehingga mahasiwa yang mengikuti bem dapat
menyalurkan ilmunya atau mengembangkan dirinya baik secara akademik maupun non
akademik.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum
2.
1.3 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini, kami akan membatasi pada masalah-masalah berikut :
A.
Apa yang dimaksud
dengan organisasi?
B.
Apa fungsi dan
peran pada Organisasi BEM?
C.
Apa saja struktur
organisasi yang terdapat pada BEM?
D.
Permasalahan apa
saja yang ada pada BEM? Bagaimana solusinya?
1.4.
Manfaat
Penulisan
Makalah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dalam memahami permasalahan
yang menjadi topik kajian. Bagi masyarakat makalah ini diharapkan dapat menjadi
masukan dan sebagai bahan pertimbangan dalam memahami eksistensi organisasi
mahasiswa di perguruan tinggi dan di dalam masyarakat. Bagi pihak akademi,
diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan kajian belajar dalam rangka
meningkatkan prestasi diri pada mahasiswa khususnya dan meningkatkan kualitas
pendidikan pada umumnya.
1.5. Metode Penulisan
Metode penelitian yang kami gunakan
dalam menyusun makalah ini adalah dengan menggunakan metode observasi dan
wawancara.
Narasumber yang kami pilih adalah beberapa anggota dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (BEM FIKTI).
Narasumber yang kami pilih adalah beberapa anggota dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (BEM FIKTI).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ORGANISASI
Organisasi adalah sekumpulan ora ng-orang yang
bekertja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Organisasi mahasiswa merupakan
sekumpulan mahasiswa yang membentuk sebuah kelompok untuk mencapai sebuah
tujuan.Keefektifan sebuah organisasi pasti memiliki fisi dan misi untuk
mencapai tujuannya, begitu juga halnya dengan organisasi mahasiswa. Intinya
mahasiswa harus bias mengembangkan fungsi dan perannya sebagai mahasiswa.
Seperti pengembangan intelektual akademis yang berguna nanti nya untuk terjun
ke masyarakat. Oleh sebab itu untuk mengembangkan peran tersebut dapat
dilakukan dengan bergabung dengan organisasi mahasiswa.
Contoh organisasi yang ada di wilayah kampus
diantaranya, Badan Eksekutif Mahasiswa , Himpunan Sistem Informasi, Himpunan
Sistem Komputer, dll.Dalam hal ini kelompok kami mengambil contoh organisasi
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi ( BEM FIKTI) Universitas Gunadarma.
Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM)
Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM adalah wadah dari
seluruh mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki agar
menjadi mahasiswa untuk memiliki kekayaan dibidang pengetahuan, kesenian dan
lain sebagainya.BEM sebagai jembatan peenghubung antara mahasiswa dan lembaga,
sehingga BEM berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran
dan aspirasinya kepada pihak lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan di
lingkungan kmapus. Masa bakti BEM selama 1 tahun.BEM merupakan kelanjutan dan
perpaduan antara Badan Perwakilan Mahasiswa(BPM) dengan Senat Mahasiswa. Anggota
BEM adalah mahasiswa yang masih aktif dan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
BEM.
B. FUNGSI DAN PERAN BEM
1. Mengesahkan serta mengajukan
proposal kegiatan organisasi dan berhak untuk meminta laporan
pertanggungjawaban dari setiap kegiatan organisasi.
2. Menetapkan garis program
kemahasiswaan dengan berpedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku di kampus
3. Membimbing, mengarahkan dan
mengawasi kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
4. Menyusun dan melaksanakan program
kegiatan dengan menggunakan anggaran yang telah ditetapkan oleh kampus
5. Mewakili mahasiswa kampus(mendampingi)
dalam kegiatan eksternal untuk berkoordinasi atau berkomunikasi dengan
organisai mahasiwa perguruan tinggi lainnya.
6. Menampung dan memperjuangkan hak
dan aspirasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun kesejahteraan
mahasiswa.
B.
STRUKTUR ORGANISASI BEM
1. Anggota Biasa
Setiap mahasiswa/i aktif yang terdaftar sebagai mahasiswa program
studi strata satu Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas
Gunadarma.
2. Anggota Aktif
Adalah anggota biasa yang telah memenuhi prosedur penjenjangan
yang ditetapkan oleh BEM FIKTI UG.
3. Kepala Departement
Adalah anggota aktif yang
telahmemenuhiprosedurpenjenjangandanditetapkanoleh BPH BEM FIKTI UG untuk
mengepalai salah satu dari enam departement, yang terdiri dari department akademik, department
penelitian dan pengembangan, department sosial masyarakat, department hubungan
masyarakat, department olahraga dan departement seni budaya.
4. Badan Pengurus Harian
Adalahanggota
aktif yang telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh Ketua dan Wakil
Ketua BEM FIKTI UG.BPH BEM FIKTI UG terdiridariKetua, WakilKetua, Sekretaris,
Bendahara dan Kepala bidang.
C.
PERMASALAHAN PADA BEM
Pada penulisan makalah ini organisasi yang kami
jadikan sampel untuk penelitian adalah BEM FIKTI Universitas Gunadarma.
Keterangan dari narasumber permasalahan yang sering terjadi dalam organisasi
tersebut adalah Miss Communication. Permasalahan tersebut sering muncul saat
anggota berada dalam tekanan besar pelaksanaan
event.
Ada beberapa contoh permasalahan yang terjadi pada
BEM, diantaranya adalah :
1.
Saat akan
mengadakan suatu event seminar, maka panitia bagian acara akan menghubungi
narasumber untuk dijadikan pembicara saat seminar. Bagian acara akan
berhubungan langsung dengan pihak pembicara atau manajer pembicara tersebut
mengenai biaya pembayaran pembicara. Disaat itu, panitia acara yang sedang
bernegosiasi mengenai biaya pembayaran pembicara, langsung membuat keputusan
untuk menyetujui narasumber, tanpa adanya koordinasi dengan bendahara dan
panitia lain. Padahal, keuangan yang ada tidak mencukupi untuk membiayai
pembicara tersebut. Sehingga terjadi konflik antara panitia acara dengan
bendahara dan pihak lain.
2.
Saat
memberikan sertifikat kepada peserta seminar. Biasanya, terjadi kesalahan dalam
penulisan nama peserta di sertifikat. Entah, kesalahan peserta yang menulis
nama mereka atau panitia yang salah dalam mengetikkan nama mereka. Sehingga
pada saat pembagian sertifikat, para peserta mengcomplain kesalahan penulisan nama mereka di sertifikat kepada
panitia. Miss communication yang terjadi adalah kurangnya koordinasi antara
divisi acara dengan divisi perlengkapan.
3.
Ketika
pembicara membatalkan janji dengan para panitia, karena mendadak narasumber
yang telah disetujui tidak dapat menghadiri pelaksanaan acara. Padahal, di banner acara sudah dipublikasikan bahwa
pembicara tersebut yang akan dating. Sehingga membuat panitia mencari pembicara
lain yang sesuai tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam permasalahan ini,
seharusnya panitia membuat MoU(Memorandum of Understanding) atau nota
persetujuan, kepada pihak pembicara. Sehingga, pembicara tidak bisa melakukan
pembatalan secara sepihak.
Dalam
organisasi BEM setiap permasalahan yang terjadi tidak akan dibiarkan berlarut, karena
organisasi BEM sendiri sifatnya kekeluargaan. Itulah salah satu contoh
permasalahan yang ada di organisasi BEM.
Ada 4 fungsi
utama dalam manajemen:
1.Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
1.Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
Dalam 4 fungsi
utama dalam manajemen ini kami menggunakan contoh pada acara Techno Fair 2015.
Fungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Dalam fungsi ini biasanya anggota BEM melakukan perencanaan secara matang. Seperti konsep acara pada tahun ini, pembicara yang harus di undang, berapa orang yang di butuhkan untuk menjadi anggota panitia, merekrut anggota di luar BEM, berapa seminar dan workshop yang harus diadakan, jobdesk anggota pada acara dan lain-lainnya dalam bentuk perencanaan secara teknis maupun non teknis lainnya.
Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Pada fungsi ini para panitia yang sudah terpilih di susun struktur ke panitiaannya. Seperti :
1.
Ketua dan wakil pelaksana
2.
Ketua dan anggota divisi
acara
3.
Ketua dan anggota divisi
perlengkapan
4.
Ketua dan anggota divisi
Humas, Publikasi dan Dokumentasi (HPD)
5.
Ketua dan anggota divisi
konsumsi
Dengan tersusunnya struktur panitia sehingga mempermudah anggota untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban mereka sesuai dengan divisi mereka
masing-masing
Fungsi
Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Karena dalam acara ini di rekrut volunteer atau anggota di luar BEM sehingga, fungsi ini sangat perlu di lakukan. Seperti pada divisi HPD ketua divisi memberitahukan bahwa tugas mereka adalah seperti mendesign logo dan banner acara, mempublikasikan acara ini ke mahasiswa baik di kampus ataupun di luar kampus, dan melakukan dokumentasi ketika acara itu di laksanakan. Inti dari fungsi ini adalah baik dari ketua pelaksana ataupun ketua divisi masing-masing menjelaskan dan mengarahkan para anggotanya untuk dpata berkoordinasi bersama untuk menjalankan kewajiban mereka masing-masing agar acara ini terlaksana sesuai dengan perencanaan.
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan yang dihadapi. Pada fungsi ini, biasanya ketika berjalannya acara pasti ada Koorlap atau Koordinasi Lapangan atau pengawas acara. Korlap berfungsi mengecek dan mengawasi agar acara dapat berjalan dengan baik. Koorlap selalu berkeliling memastikan ketika ada anggota yang telah selesai melaksanakan jobdesk mereka, akan langsung di minta untuk membantu jobdesk yang lain yang sedang kekurangan SDM. Kemudian ketika acara telah selesai di adakan evaluasi. Evaluasi berfungsi untuk melaporkan acara yang telah di laksanakan sesuai divisi mereka, dan mencari tahu apakah acara tadi berjalan sesuai dengan rencana apa tidak. Apabila terjadi beberapa kesalahan atau kegagalan dalam evaluasi ini panitia mencari tahu kekurangan dan kesalahan yang telah di lakukan sehingga bisa memperbaiki kesalahan itu untuk tidak terulang kembali di acara yang akan datang.
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi
adalah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Organisasi mahasiswa merupakan sekumpulan mahasiswa yang membentuk
sebuah kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Adapun Badan Eksekutif Mahasiswa
atau BEM itu adalah wadah dari seluruh mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan yang dimiliki agar menjadi mahasiswa untuk memiliki kekayaan dibidang
pengetahuan, kesenian dan lain sebagainya. Selain itu juga BEM sebagai jembatan
penghubung antara mahasiswa dan lembaga tertinggi di universitas, sehingga BEM
berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk menyalurkan saran dan aspirasinya
kepada pihak lembaga untuk mewujudkan kesejahteraan di lingkungan kampus.
Saran
Semoga BEM
di Universitas Gunadarma dapat berkembang lebih baik lagi sehingga memberikan
banyak manfaat dan pelajaran bagi para mahasiswa baik di bidang akademik maupun
non-akademik.
Pertanyaan :
1.
Apakah visi dan misi pada BEM FIKTI saling
keterkaitan dengan BEM fakultas lain yang ada di Universitas Gunadarma? (Dody)
Jawab :
Setiap fakultas memiliki visi dan misi yang
berbeda – beda, akan tetapi secara garis besar memiliki tujuan yang sama yaitu
untuk menampung aspirasi mahasiswa sekaligus sebagai pihak yang menjembatani
mahasiswa kepada pihak tertinggi kampus.
2.
Berikan contoh bentuk aksi BEM terhadap aspirasi
yang disampaikan oleh mahasiswa. (Erlangga)
Jawab :
Kita ambil contoh study case pada tahun
2014 lalu, saat sebelum proker (program kerja) BEM FIKTI direncanakan, salah
seorang teman dari luar kepengurusan BEM FIKTI menyampaikan aspirasi mereka
bahwa mereka ingin diadakan event seminar yang berhubungan dengan tema
multimedia. Lalu, dengan kesempatan yang ada, di tahun 2014 akhirnya BEM FIKTI
mewujudkan aspirasi dari mahasiswa-mahasiswa tersebut dengan mengadakan seminar
“Video Mapping”.
3.
Bagaimana cara BEM merekrut dalam mencari calon
pengurus BEM berikutnya? Apa saja kriteria yang harus dipenuhi dan bagaimana
cara BEM memberikan toleransi kepada para pengurusnya untuk masalah akademik
ataupun masalah diluar BEM? (Fajar)
Jawab :
Caranya adalah dengan melakukan sosialisasi
kekelas-kelas terlebih dahulu apa saja keuntungan menjadi pengurus BEM,
menyebarkan informasi open requitment melalui berbagai media social. Kriteria
yang harus dipenuhi diantaranya adalah mahasiswa aktif jurusan Sistem Informasi
atau Sistem Komputer (khusus untuk BEM FIKTI), minimal telah menyelesaikan 2
semester, IPK minimal 2.75, berkomitmen dan mampu bekerja sama dengan baik. BEM
memberikan toleransi kepada pengurusnya dengan cara, contohnya pada saat ada
acara dan salah satu pengurusnya adalah panitia inti, sementara tanggal
acaranya bentrok dengan jadwal kuliah, maka BEM akan memberikan surat izin
untuk ditujukan kepada dosen yang bersangkutan bahwa mahasiswa tersebut tidak
dapat hadir di kelas dikarenakan menjadi panitia di acara seminar Techno Fair
2015 misalnya.
4.
Apa pengaruh organisasi untuk dunia kerja nanti?
(Idlan)
Jawab :
Pengaruh organisasi terhadap dunia kerja
nanti sangat besar. Mahasiswa yang pernah ikut dalam organisasi, pada saat di
dunia kerja nanti tidak akan terkejut dengan “medan” dan kondisi yang ada di
ruang lingkup pekerjaan. Karena, mereka sudah mengerti bagaimana bersikap
kepada rekan kerja, kepada atasan dan bawahan, mereka sudah terbiasa untuk
cekatan dan mampu berfikir atau membuat keputusan dibawah tekanan sekalipun. Terutama
saat terjadi konflik dan dihadapkan dengan suatu masalah, mereka sudah terlatih
untuk memecahkan masalah dan tahu pola pikir untuk solusi yang baik. Mereka
juga mempunyai jiwa kepemimpinan. Pengaruhnya adalah mahasiswa tersebut akan
terlihat lebih unggul, lebih gesit dan lebih terorganisir pada saat bekerja.
5.
Fungsi dan peranan BEM yang tertulis di makalah
kami salah satunya adalah, membimbing,
mengarahkan dan mengawasi kegiatan UKM. Pertanyaannya adalah, apakah fungsi dan
peranan BEM pada point tersebut adalah umum (terdapat di setiap perguruan
tinggi) atau hanya di dalam Universitas Gunadarma saja? (Rizal)
Jawab :
Fungsi dan peranan BEM pada point tersebut adalah umum (terdapat di
setiap perguruan tinggi). Tetapi, untuk di Universitas Gunadarma point ini
tidak sepenuhnya berlaku, karena BEM yang ada di Univ. Gunadarma tidak
sepenuhnya membimbing, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan dari setiap UKM yang
ada. Yang berhak melakukan point tersebut adalah pihak tertinggi dari kampus
Gunadarma sebagai Pembina UKM.
6.
Langkah
apa yang dilakukan jika target yang diinginkan tidak tercapai? (Riandika)
Jawab :
Dari awal panitia sudah menyiapkan plan A,B,C,D bahkan E. Plan A
merupakan target utama, dan plan E merupakan kemungkinan terburuk. Jika dari
semua planning yang sudah dibikin ternyata tidak tercapai, maka panitia
khususnya panitia acara akan berifikir ulang untuk mencari alternative lain,
secara berunding dan bermusyawarah, dengan mencari target yang tidak jauh dari
prioritas utama (plan A), tetapi dengan kondisi (keuangan, tempat, dll) yang
bisa ditolerir.
Organisasi Mahasiswa semacam BEM memang bagus sekali untuk membentuk karakter mahasiswa dalam berbagai bidang dgn mengikuti kegiatan2 BEM.
BalasHapusmampir ke sini gan http://kemahasiswaan.gunadarma.ac.id